Layaknya di bulan ramadhan , acara tlevisi selalu berburu buru untuk menayangkan acara-acara yang menarik . setiap chanel TV pun selalu berbeda tipe acaranya . namun ada suatu acara atau bisa di sebut film yang cukup menarik minat para pemirsa di rumah , yaitu film "OMAR" . Umar Ibn al-Khattab adalah khalifah kedua dari Islam dan salah satu dari 10 sahabat dekat Nabi Muhammad yang dijanjikan surga.
Film yang di tayangkan di MNCtv ini bertemakan tentang sejarah islam.Omar adalah sosok pemimpin besar dalam revolusi pertama yang mengubah wajah Timur Tengah, sejak kelahiran Islam . Film ini pun bisa di katakan film yang "besar" karena dalam proses projectnya pun ternyata cukup besar , sampai-sampai melibatkan lebih dari 30 ribu aktor dan tim teknis dari 10 negara berbeda. dan dalam pengambilan video nya pun cukup memakan waktu .
Film omar ini merupakan film favorit di indonesia saat ini . film ini cukup menarik para penonton televisi . namun film ini memicu kontroversi di arab .
Film ini memicu kontroversi di arab karena banyak kalangan kalangan yang sangat tidak setuju dengan film ini . karena di dalam film ini menggambarkan beberapa tokoh tokoh / sahabat nabi Muhammad SAW .
Film yang berjangka 31 episode ini menjadi perhatian setelah ulama Al-Azhar mengeluarkan fatwa bahwa
penggambaran Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi Wassalam dan para sahabatnya
dilarang.
Penelitian Hukum Kerajaan Arab Saudi, Dar Al-Ifta, juga mengeluarkan fatwa serupa.
Padahal,
produser Saudi, Midle East Broadcasting Centre (MBC), menyatakan
drama seri epos ini produksi terbesar yang pernah dibuat di Arab. Namun,
warga Arab tampaknya setuju dengan fatwa ulama sehingga mereka pun
mengecam tayangan kolosal tersebut. dan memulai lah memicu kontroversi .
yang mengakibatkan film ini menjadi kontroversi di karenakan banyak pendapat dan dukungan dari kalangan yang berbeda . salah satu ulama Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi mendukung dengan adanya film ini . namun dari sejumlah profesor tidak setuju karena penayangan nabi Muhammad SAW dan para Shabatnya itu dilarang .
Profesor Hukum Islam Universitas Al-Qassim, Khaled Al-Musleh mengatakan bahwa
"Namun, hal tersebut terjadi kalau dalam isi serial itu ada hasutan kebencian dan suasana permusuhan atau konflik,"
Dalam konflik ini mungkin kita ambil saja hikmah positifnya , karena segala sesuatu itu pasti ada positif dan ada negatifnya