Mengapa Surat At-Taubah Tanpa Bismillah ? - Ini adalah pertanyaan saya sewaktu pagi hari tadi setelah selesai membaca tadarus al-quran sebelum melakukan kegian belajar . jujur saya baru menyadari kali ini bahwa surat at-taubah tidak di awali dengan bismillah , padahal saya sudah beberapa kali hatam al-quran tapi baru menyadari tadi pagi . sungguh terlalu hidup saya ini .
Takutnya ada yang sepengalaman seperti saya , makanya kita saling mengingatkan
1. Pendapat Pertama Al-Mubarrid berpendapat bahwa merupakan kebiasaan
orang Arab apabila mengadakan suatu perjanjian dengan suatu kaum
kemudian bermaksud membatalkan perjanjian tersebut, maka mereka menulis
surat dengan tidak mencantumkan basmalah di dalamnya. Maka ketika turun
surat baro’ah (At-taubah) yang memutuskan perjanjian antara Nabi SAW
dengan orang-orang musyrik, beliau mengutus Ali bin Abi Thalib ra.
kemudian membacakan surat tersebut tanpa mengucapkan Basmalah di
permulaannya. Hal ini sebagaimana kebiasan yang berlaku di bangsa Arab.
2. Pendapat Kedua Riwayat Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Mardawaih dari Ibnu
Abbas ra. bahwa ia pernah bertanya kepada Ali bin Abi Thalib tentang
sebab basmalah tidak ditulis di permulaan surat Baro’ah. Ali bin Abi
Thalib ra. menjawab, "Basmalah adalah aman (mengandung rasa aman)
sedangkan Baro’ah turun dengan pedang (berkaitan dengan peperangan)."
3. Pendapat Ketiga Riwayat Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, Abu Daud,
at-Tirmidzi dan an-Nasa’i dari Ibnu Abbas ra, bahwa beliau ra. pernah
bertanya kepada Utsman bin al-Affan ra, "Apa yang menjadi alasan Anda
mencantumkan surat At-Taubah setelah surat Al-Anfal, tanpa mencantumkan
basmalah di antara keduanya?" Beliau menjawab bahwa Rasulullah SAW
apabila turun suatu ayat, maka beliau akan memanggil para penulis wahyu
dan berkata, "Cantumkan ayat-ayat ini di surat yang disebutkan di
dalamnya anu dan anu. Surat Al-Anfal merupakan surat-surat yang pertama
diturunkan di Madinah, sedangkan Baro’ah merupakan surat yang terakhir
turun. Dan ternyata kisah yang terkandung di dalam kedua surat tersebut
saling menyerupai, sehingga aku mengira bahwa surat Bara'ah termasuk
surat Al-Anfal. Kemudian Rasulullah SAW wafat sebelum sempat
menjelaskan hal tersebut.
Oleh karena itu aku menggandengkan kedua surat tersebut dan tidak
mencantumkan basmalah di antara keduanya dan menempatkannya dalam
As-Sab’u Ath-Thiwal. (Tafsir Fathul-Qadir karya Imam Ali As-Syaukani
II/415-416). Itulah beberapa pendapat mengenai alasan tidak
dicantumkannya basmalah di permulaan surat At-Taubah.
Oleh karena itu jika kita membaca surat tersebut dari permulaannya, maka
kita hanya disunahkan mengucapkan ta’awudz saja tanpa basmalah.
Demikian halnya jika kita membaca dari pertengahannya. Kita juga cukup
membaca ta’awudz saja. Apabila kamu membaca al-Qur'an hendaklah kamu
meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.(QS
An-Nahl: 98)